It feels too deep. :’)

huruf kecil

saya bertemu lelaki itu tiga tahun lalu pada suatu sore, di pasar yang sudah sepi di kaki gunung. saya tidak tahu siapa namanya. dia tidak mengatakan apapun ketika saya mengajaknya berbincang. dia cuma sesekali tersenyum di sela-sela tatapannya yang juga tidak saya pahami.

saya penasaran dan bertanya kepada sejumlah orang di sekitar tempat itu. semua orang menceritakan kisah yang sama perihal lelaki itu kepada saya. istrinya, perempuan yang sangat dia cintai, meninggal pada suatu sore. dia sedih. sedih sekali. sejak hari itu, dia tidak pernah lagi bicara. dia gila, kata mereka.

saya ingat kalimat pedro calderon: when love is not madness, it is not love.

Lihat pos aslinya

Tinggalkan komentar